Abstrak
Beton
pratekan dapat didefinisikan sebagai beton yang diberikan tegangan tekan inter-
nal sedemikian rupa sehingga dapat mengeliminir tegangan tarik yang terjadi
akibat beban ekternal sampai suatu batas tertentu. Pemakaian beton pratekan
mampu memikul momen yang lebih besar dengan penampang yang lebih kecil.
Keuntungan lain dari beton adalah ketahanan terhadap korosi dan upah pemeliharaan
yang rendah. Perbandingan harga juga membuktikan bahwa penggunaan beton
pratekan lebih ekonomis dibandingkan dengan penggunaan baja. Keuntungan yang
didapatkan dari penggunaan beton pratekan adalah harga material beton yang jauh
lebih murah dari baja. Sehingga banyak sekali pengaplikasian dari beton
pratekan untuk bangunan.
1. PENDAHULUAN
Beton
adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau
agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat
dari semen dan air membentuk suatu massa mirip-batuan. Terkadang, satu atau
lebih bahan aditif ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik
tertentu, seperti kemudahan pengerjaan (workability), durabilitas, dan waktu
pengerasan. Seperti substansi-substansi mirip batuan lainnya, beton memiliki
kuat tekan yang tinggi dan kuat tarik yang sangat rendah. Beton pratekan adalah
suatu kombinasi antara beton dan baja dimana tulangan baja berfungsi
menyediakan kuat tarik yang tidak dimiliki beton biasa.
Beton
mempunyai sifat yang bagus, yaitu mempunya kapasitas tekan yang tinggi. Akan
tetapi, beton juga mempunyai sifat yang buruk, yaitu lemah jika dibebani tarik.
Sedangkan baja mempunyai kapasitas yang tinggi terhadap beban tarik, tetapi
mempunyai kapasitas tekan yang rendah karena bentuknya yang langsing (akan
mudah mengalami tekuk terhadap beban tekan). Namun, dengan menempatkan baja
dibagian beton yang mengalami tegangan tarik akan mengeliminasi kekurangan dari
beton terhadap beban tarik.
Beton Pratekan adalah beton pratekan yang
telah diberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial
dalam beton akibat beban kerja. Beton pratekan pada dasarnya
adalah beton di mana tegangan-tegangan internal dengan besar serta distribusi
yang sesuai diberikan sedemikian rupa sehingga tegangan-tegangan yang
diakibatkan oleh beban-beban luar dilawan sampai suatu tingkat yang diinginkan.
Pratekan meliputi tambahan gaya tekan pada struktur untuk mengurangi atau
bahkan menghilangkan gaya tarik internal dan dalam hal ini retak pada beton
dapat dihilangkan. Pada beton pratekan, pratekan pada umumnya diberikan dengan
menarik baja tulangan. Gaya tekan disebabkan oleh reaksi baja tulangan yang
ditarik, mengakibatkan berkurangnya retak, elemen beton pratekan akan jauh
lebih kokoh dari elemen beton pratekan biasa. Pratekanan juga menyebabkan gaya
dalam yang berlawanan dengan gaya luar dan mengurangi atau bahkan menghilangkan
lendutan secara signifikan pada struktur.
Beton
yang digunkan dalam beton pratekan adalah mempunyai kuat tekan yang cukup
tinggi dengan nilai f’c min K-300, modulus elastis yang tinggi dan mengalami
rangkak ultimit yang lebih kecil, yang menghasilkan kehilangan pratekan yang
lebih kecil pada baja. Kuat tekan yang tinggi ini diperlukan untuk menahan
tegangan tekan pada serat tertekan, pengangkuran tendon, mencegah terjadinya
keretakan.
2. PEMBAHASAN
Dari
paparan penjelasan mengenai beton pratekan yang telah dijelaskan, beton pratekan
merupakan material yang sangat banyak digunakan dalam kontruksi. Diantaranya :
aa. Struktur gable frame
Struktur gable frame di Indonesia umumnya
direncanakan menggunakan baja (biasanya profil WF). Penggunaan struktur baja
memerlu- kan biaya pemeliharaan agar tidak cepat rusak akibat korosi.
Harga
material baja yang relatif mahal, apalagi setelah Indonesia
mengalami krisis moneter, menyebabkan biaya
pembuatan gable frame dengan struktur
baja juga meningkat.
Sebagai
alternatif, gable frame dapat
direncanakan dengan menggunakan beton pratekan yang tidak memerlukan biaya
pemeliharaan yang besar seperti struktur baja. Kesukaran penggunaan struktur
beton pratekan terletak pada berat sendiri beton pratekan yang relatif lebih
besar untuk menahan momen yang sama bila dibandingkan dengan struktur baja. Hal
ini dapat diatasi dengan menggunakan beton pratekan.
bb. Jembatan
beton pratekan
Jembatan beton pratekan atau yang dikenal dengan PSC Bridge
merupakan salah satu jenis jembatan dengan material konstruksi beton pratekan
atau beton yang berisi kabel baja dengan tujuan untuk memberikan tegangan awal
berupa tegangan tarik terhadap beton akibat sifat beton yang tidak mampu
menahan gaya tarik. Dalam hal ini, beton pratekan sebagai solusi untuk
mengatasi besarnya tegangan tarik yang timbul pada struktur beton khususnya
pada struktur dengan bentang yang besar
Jembatan beton pratekan sudah merupakan
hal yang biasa digunakan dalam konstruksi jembatan di Indonesia dan dunia,
karena mempunyai beberapa kelebihan seperti efektif untuk bentang panjang dan
momen yang terjadi relatif berkurang karena adanya gaya pratekan yang
diterapkan. Jembatan beton pratekan juga relatif mudah dalam pelaksanaan,
karena dapat dibuat secara segmental. Namun demikian di dalam pelaksanaannya
jembatan ini di lokasi memerlukan peralatan khusus terutama pada saat
penempatan girder utama yang berada di tengah bentang. Konstruksi jembatan
beton pratekan dijelaskan pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Konstruksi jembatan beton pratekan
cc. Tiang Pancang Beton pratekan
Precast Prestressed Concrete Pile atau yang biasa disebut tiang pancang
beton pratekan adalah tiang
pancang dari beton pratekan yang menggunakan baja penguat dan kabel kawat
sebagai gaya pratekannya. Konstruksi Precast Prestressed Concrete
Pile
ditunjukkan
pada gambar 2.2
Gambar 2.2 tiang pancang Precast Prestressed Concrete Pile
Keuntungan pemakaian Precast prestressed concrete pile:
· Kapasitas beban pondasi yang dipikulnya
tinggi.
· Tiang pancang tahan terhadap karat.
· Kemungkinan terjadinya pemancangan keras
dapat terjadi.
Kerugian pemakaian Precast prestressed concrete pile:
· Pondasi tiang pancang sukar untuk
ditangani.
· Biaya permulaan dari pembuatannya tinggi.
· Pergeseran cukup banyak sehingga pratekan
sukar untuk disambung.
dd. Material
dalam pembuatan komponen bangunan gedung bertingkat
Umumnya bangunan gedung bertingkat
di Indonesia menggunakan material baja untuk mendesain balok maupun kolom. Ada
juga yang menggunakan baja komposit ataupun beton pratekan. Seperti yang
diketahui bahwa pada umumnya bangunan tersebut memiliki bentang yang cukup
panjang atau tinggi bangunan yang cukup tinggi. Penggunaan material beton pratekan
merupakan suatu alternatif dalam mendesain struktur tersebut.
daftar pustaka mana
BalasHapus